Pengalaman Seminggu Pertama Kerja Praktik ...
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Hallo!
Lama tak memposting diblog ini sampai saya lupa kalo saya
punya blog ^_^
Kali ini, postingan yang ingin
saya bagikan bersifat agak berbeda dari postingan-postingan sebelumnya.
Postingan ini lebih seperti sharing atas pengalaman saya seminggu pertama Kerja
Praktik saat saya kuliah. Kejadian ini sebenarnya terjadi tahun lalu, tahun 2017. Saya
melaksanakan Kerja Praktik (KP) di Perusahaan X yang secara kebetulan tak
begitu jauh dari tempat saya Kuliah.
Kenapa cuman cerita seminggu
pertama? Yang ada dalam pikiran saya saat ini adalah: mungkin, saat ini ada
adik-adik tingkat saya (atau siapapun kamu diluar sana) yang sedang akan
menghadapi Kerja Praktik di sebuah perusahaan dan merasa ‘kepo’ gimana sih
rasanya kerja di hari pertama dan gimana sih adaptasinya. Karena secara
kebetulan pemikiran tersebut muncul tahun lalu ketika saya yang berada di posisi
kamu yang akan melaksanakan Kerja Praktik sebagai salah satu Mata Kuliah yang
harus kamu jalani.
Sebelum fokus di bagian ‘seminggu
pertama’ saya ingin sharing tentang bagaimana saya bisa ditempatkan di
Perusahaan X tersebut. Intinya, untuk proses pemilihan peserta Kerja Praktik
ini, Perusahaan X tersebut menggunakan testing terhadap peserta yang berminat,
dan salah satunya adalah Saya.
Testing dilakukan hanya sekitar
kurang lebih 2-3 jam (kalo tidak salah ingat). Pada testing ini saya dan
peserta lainnya diminta untuk membuatkan Algoritma (dengan menggunakan tools
atau Bahasa Pemrograman yang diinginkan peserta : Pseudocode, Flowchart, dll) dalam
bentuk tulisan. Ada tiga soal, yaitu membuat algoritma untuk Matrix, Deret
Fibbonaci, dan Recursive, intinya soal yang diberikan ini hanya seputar dasar-dasar
pemrograman.
Singkat cerita, saya diterima
menjadi salah peserta KP di Perusahaan X tersebut, bersama dua teman saya
(sebut saja Azkiya dan Ahmad). Begitu ‘ketuk palu’ mapping Kerja Praktik
dibunyikan oleh Koordinator Kerja Praktik, kami bertiga mulai cari-cari
informasi mengenai tempat KP, prerequisit, proyek yang akan kami kerjakan dan
pastinya Fasilitas untuk peserta KPnya
:v
Masih di hari ‘Ketuk Palu’ itu,
dengan arahan panitia Kerja Praktik di kampus kami, kami disarankan langsung
mendatangi tempat Kerja Praktik kami nanti, yaitu Kantor Perusahaan X. Tanpa
ada persiapan apapun, kami bertiga langsung meluncur ke Kantor Perusahaan X.
Ternyata, ada sedikit salah paham, kami mengira pihak Panitia Kerja Praktik
telah menghubungi pihak Perusahaan X bahwa kami akan berkunjung kesana. Selain
itu, pihak Panitia Kerja Praktik justru
mengira bahwa kami telah menghubungi pihak Perusaan X bahwa kami akan
berkunjung kesana. :’v Inilah yang (mungkin) disebut ‘Malu bertanya sesat
dijalan’, salah satu dari kesalahan saya yang susah dihilangkan.
Kembali ke dalam cerita...
Kami yang sama-sama tidak tahu
tersebut kemudian datang ke Kantor Perusahaan X. Ketika kami datang, pihak
Perusahaan X tentu saja dalam keadaan tidak ada kesiapan apapun atas kedatangan
kami, dan ternyata, hari itu mereka sedang mengadakan buka puasa bersama. Jadi
keadaan yang kami temukan adalah kantor yang sedang berubah jadi ajang masaknya
para pekerja dan founder perusahaannya. Itu ketidaksengjaan yang akhirnya
membuat kami melihat langsung atmosfir perusahaannya, terutama kekeluargaannya.
Hal ini membuat saya pribadi merasa ‘bakalan asyik nih KP disini !’
Singkat cerita, kami bertiga
sudah mendapatkan informasi seputar kerja praktik nanti. Termasuk prerequisite
seperti tools dan framework untuk kerja nanti. Intinya, kami akan mengerjakan
proyek yang berkutat pada Bahasa pemrograman C++, OOP, dan Java beserta
tools-toolsnya dan framework Cocos2dx.
Cerita di skip langsung ke H-2
dan H-1. Saya dan dua teman saya (Azkiya dan Ahmad) melakukan setting
up environment sesuai informasi yang kami dapat sebelumnya dan mencoba running
project ‘Hello World’ Cocos2dx (dengan tutorialnya : Cocos2d-x + Cocos Studio : Hello World). Tools seperti Visual Studio Community 2013, Cocos2dx dan Cocos Studio, dan
lain lain yang kira-kira akan kami perlukan. Ternyata baru setup aja udah
muncul banyak error :v. Baik itu dibagian instalasi ataupun pada saat running
project-nya. Seperti biasa, untuk solving error, kami cari dari ‘mbah Google’,
dan dari sinilah kami tau referensi untuk permasalahan seputar Cocos2dx ini
masih sangat minim, yang artinya baru sedikit orang yang menggunakan framework
ini. Sejak itu jujur saja pikiran negatif saya mulai muncul : ‘bakalan ribet
nanti nyelesaian kerjanya nih…’
Hari pertama kerja ternyata tidak
seseram yang saya bayangkan. Kami hanya diminta untuk setup environment dan
menyediakan segala kebutuhan selama kerja termasuk media komunikasi. Selain
tools yang sudah kami install sebelumnya, masih ada TortoiseSVN, Doxygen, dan media komunikasi
(IP Messenger, Slack dan Trello). Dengan batasan untuk tugas hari ini kami
sudah bisa menjalankan Hello World Project, integrase file, dan terakhir
mencoba penggunaan doxygen. Hari pertama lancar…
Hari kedua kerja, kami mulai
briefing project yang harus kami selesaikan sampai hari Jumat (sebelum
Jumatan). Kami diberi proyek yaitu membuat Aplikasi Tasbih Counter, proyek
sebagai tolak ukur kemampuan coding dan eksplorasi kami. Intinya masa pembuatan
aplikasi ini adalah masa adaptasi kami di perusahaan, juga sebagai bahan
pertimbangan proyek selanjutnya yang akan diberikan kepada kami, mengembangkan
proyek ini, atau membuat proyek lainnya yang ‘lebih besar’. Sebelum mulai
kerja, kami diberi tutorial penggunaan Cocos Studio untuk membuat Animasinya.
Dan tugas hari kedua ini adalah, Layouting UI/UX dari pihak Artist perusahaan
dan membuat animasi sesuai requirement. Tugas hari ini diselesaikan seleuruhnya
dengan baik dan kami masih belum menemukan line error di layar monitor kami.
Hari Kedua lancar….
Dua hari kerja dikantor ini
ternyata lumayan enjoy, selain kami bertiga yang ditempatkan satu meja
dibelakang (tidak ditengah pekerja lainnya), tapi juga karna selama jam kerja,
ada speaker musik yang terus memutar lagu-lagu, setidaknya hal ini membuat
suasananya tidak sepi. Lagu-lagunya pun tidak hanya lagu terkini, tetapi
murotal surat-surat indah milik-Nya dan sederet lagu anak-anak jadi antrian
playlist dikantor. Maklum, beberapa anggota perusahaan ini yang sudah menikah
sepertinya tipe ayah sayang anak yang bawa anaknya ke kantor. Kerjaan tetap
jalan, tim anak-anak pun anteng sama mainannya sendiri. yang saya rasakan,
justru suasana dikantor ini jadi lebih nyaman dan tidak ‘kaku’. Ditambah
keluarga kucing tetangga yang ikut ‘ngantor’, dan berperan jadi penghilang
stress selama ‘ngoding’.
Lanjut ke hari ketiga kerja. Hari
ketiga ini kami sudah mulai masuk task pembuatan program. Ada lima fitur yang
harus kami buat : Counting, Sound, Count-reset, Auto-count, Vibration. Akhirnya
line error warna merah mulai bermunculan. Seperti masalah sebelumnya, referensi
yang ada sangat minim, bahkan beberapa website yang saya temukan ada yang full
berbahasa Mandarin :v . Tapi keadaannya menjadi ‘agak mending’ karna pembimbing
KP kami (dari perusahaan tersebut) yang memberi beberapa tutorial atau website
yang mendukung kerja kami. Capaian hari ini kami cuman bisa selesaikan fitur
Count, Sound, dan Count-reset. Hari ketiga mulai pusing…
Hari keempat kerja, tugas kami
hanya melanjutkan. Sesuai target untuk Jumat, kami berpendapat sebisa mungkin
hari ini aplikasinya harus sudah jadi, sehingga besok tugas kami cukup untuk
testing, bug fixing dan persiapan presentasi hasil kerja. Line error merah hari
ini makin banyak bermunculan, berbagai macam keyword untuk mencari referensi
untuk solving problem sudah dicoba. Akhirnya, capaian kami hari ini adalah 4
fitur berhasil kami buat dengan sudah diuji dengan berbagai case. Tersisa satu
fitur yang tidak bisa kami kerjakan yaitu Vibrate Feature. Inti masalahnya
satu, fitur Vibrate ini hanya bisa dipakai pada device Android (smartphone),
sedangkan pada saat pembuatan kami membuatnya sebagai aplikasi yang hanya bisa
dijalankan pada desktop, sehingga Vibrate Feature tidak dapat dibuat mengingat
waktu deadlinenya. Hari keempat masih pusing…
Terakhir di minggu ini, hari
kelima kerja. Tugas kami adalah testing dan bug-fixing bila ada
bug/error/kesalahan pada aplikasi, juga persiapan presentasi hasil kerja. Setelah
Jumatan, kami harus mempresentasikan hasil kerja kami. Seperti pada Mata Kuliah
proyek (salah satu mata kuliad di kampus), kami menjelaskan target, capaian,
kendala dan demo aplikasi. Semua hal yang kami kerjakan, temukan, dan hasilnya
kami ceritakan pada presentasi ini. Dan hasilnya…. Menurut Project Manager dan
Artist-nya, aplikasi yang kami buat ini sudah sesuai ekspektasi mereka. Yang
berarti kami ‘Lulus’ dari proyek percobaan ini. Kemudian kami membicarakan
proyek selanjutnya. Pada proyek selanjutnya, kami diminta membuat aplikasi
Jadwal Sholat dari nol dengan berdasarkan requirement dari pihak perusahaan.
Artinya masalah design system hingga implementasi diberikan kepada kami. Dan
masa pengerjaannya ini dilakukan selama 9 minggu kedepan. Intinya, Hari kelima
dilewati dengan lancar…
Dan Ta-Daa...
Inilah tampilan dari aplikasi Tasbih Counter yang kami (saya, Azkiya, Ahmad) bangun dalam waktu seminggu pertama..
Dan Ta-Daa...
Inilah tampilan dari aplikasi Tasbih Counter yang kami (saya, Azkiya, Ahmad) bangun dalam waktu seminggu pertama..
Sedikit cerita mengenai
Perusahaan X ini…
Perusahaan X ini bertempat tidak
jauh dari kampusku. Kebetulan, founder Perusahaan serta beberapa pegawainya
merupakan alumni dari kampusku juga. Sampai saat kami melaksanakan Kerja
Praktik, pegawai di Perusahaan X ini terdiri dari para laki-laki yang
diantaranya telah menjadi seorang ayah. Kenapa laki-laki semua? Wah bukan hak
saya untuk menjawab pertanyaan ini yah ^.^
Ada beberapa peraturan anggota
perusahaan ini yang menurut saya baik untuk ditiru. Salah satunya adalah Tadarus-an setiap
hari Senin dan Jumat. Pada hari kelima ini, kami sudah mulai diikutsertakan.
Mengaji selama satu jam, hanya di hari Senin dan Jumat, secara bergantian dalam
satu kelompok. Aturan ini sepertinya sudah menjadi kebiasaan bagi anggota
perusahaan ini. Ada juga kebiasaan baik yang harus ditiru, begitu adzan telah
berkumandang, anggota perusahaan ini langsung pergi ke masjid untuk sholat
berjamaah di masjid terdekat. Awalnya sih saya bingung, tiba tiba suasana jadi
sunyi, lagu sudah mati, dan yang ada di tempat kerja hanya kami bertiga.
Ternyata itu sudah menjadi kebiasaan bagi anggota perusahaan disana.
Kebiasaan tersebut pelan-pelan
jadi ‘menular’ pada kami. Alhamdulilah, jadi selain menjalankan tugas kuliah
ini (KP), kami pun perlahan jadi belajar
hal lainnya yang sangat bermanfaat. Yang tadinya solatnya telat waktu jadi
tepat waktu, yang tadinya jarang tadarus-an (hehe, maafkan :”), jadi mulai
teratur tadarus-annya.
Selesai sudah cerita dari sebelum
mulai kerja hingga seminggu pertama kerja. Secara garis besar, seminggu waktu
itu masih bisa dilewati dengan baik, begitupun seterusnya. Semoga sharing ini
bisa sedikit jadi pengetahuan untuk yang membaca artikel ini. Selama kerja
praktik yang saya laksanakan selama 10 minggu saya mendapatkan banyak
pengalaman baru, baik mengenai pemrograman ataupun agama. Mungkin awalnya,
(saat sebelum memulai KP) saya agak khawatir tidak bisa mengerjakan tugas
sesuai ekspektasi pihak perusahaan ataupun kampus. Namun ternyata, ketika
dijalani tidak begitu mengkhawatirkan, seperti seminggu pertama saat saya
sedang beradaptasi dengan lingkungan baru tersebut. Kekhawatiran diawal selalu
muncul, itu bagus (menurut saya sih). Kekhawatiran tersebut malah membuat diri
kita ‘bekerja’ lebih hati-hati. Kalaupun sempat melakukan kesalahan, yaah
maklum, sudah kodratnya manusia kan tempatnya salah. Karena sudah tau itu
salah, maka coba perbaiki di kemudian hari.
Mohon maaf bila ada kesalahan
dalam kata, penulisan, ataupun Bahasa yang digunakan. Saya hanyalah penulis
abal-abal yang masih belajar dalam hal menulis. Tidak ada sedikitpun niatan
untuk menjatuhkan, menggurui, merusak sebuah nama atau citra, atau mengarang cerita pada artikel ini.
Terimakasih ^.^
Semoga bermanfaat ^.^
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Komentar
Posting Komentar