Sosiologi sebagai Ilmu dalam Masyarakat
Pada hakekatnya manusia ditakdirkan Tuhan mempunyai berbagai kebutuhan seperti : ekonomi, social maupun psikologis yang harus dipenuhi. Untuk memenuhi kebutuhan di atas, maka manusia mau tidak mau harus berinteraksi dengan manusia lainnya. Interaksi yang terjadi akan mendorong keinginan manusia untuk menjadi satu dengan manusia lain. Keinginan inilah yang akan melahirkan masyarakat.
Dalam dunia keilmuan, masyarakat merupakan bidang kajian dari berbagai ilmu bila dilihat dari aspek yang disoroti. Salah satu aspek yang menyoroti masyarakat dilihat dari hubungannya adalah ilmu sosiologi. Untuk mengetahui tentang seluk beluk, sejarah dan hal-hal sosiologi lainnya, maka kita akan bahas di bab 1 ini.
SOSIOLOGI
A.Sejarah Perkembangan Sosiologi
Sosiologi lahir dari kekawatiran seorang filsuf Perancis yang bernama Auguste Comte pada abad ke-19terhadap keadaan Peracis setelah terjadinya Revolusi Peracis. Comte melihat selain berdampak positif yakni demokrasi, revolusi perancis juga menyebabkan munculnya dampak negatif yakni kerusuhan, pertikaian maupun konflik. Gagasan untuk mengatasi berbagai masalah di Perancis inilah yang ia tuangkan dalam bukunya “Cours de Philosophie Postive”. Ia kemudian dikenal sebagai bapak sosiologi dunia.
B. Sosiologi sebagai Ilmu Pengetahuan
Apakah sosiologi adalah ilmu ? banyak pihak yang mempertanyakan itu. Namun, karena sosiologi mengandung ciri-ciri keilmuan maka Sosiologi dianggap Ilmu Pengetahuan.
Pengetahuan beda dengan ilmu pengetahuan. Pegetahuan adalah kesan yang muncul dalam pikiran manusia akibat penggunaan panca indera. Dalam perkembangannya, pengetahuan dapat menjadi ilmu pengetahuan apabila telah ditelaah dengan metode ilmiah. Ada 4 ciri dari ilmu pengetahuan yakni :
1.
Empiris adalah ilmu pengetahuan didasarkan pada hasil
observasi, tidak spekulatif dan hanya menggunakan akal sehat.
2.
Teoritis adalah ilmu pengetahuan merupakan hasil abstraksi dari
hasil observasi.
3.
Kumulatif adalah ilmu pengetahuan dibentuk berdasar teori-teori
yang sudah ada sebelumnya, kemudian diperluas, diperbaiki dan diperhalus dari teori-teori lama.
4.
Non-etis adalah ilmu pengetahuan tidak mempersoalkan baik atau
buruknya fakta.
C. Pengertian Sosiologi
Ada 3 pengertian dari sosiologi, yakni :
1. Etimologis (Asal kata)
Sosiologi berasal dari kata socius yang berarti masyarakat dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara etimologis sosiologi berarti ilmu masyarakat.
2. Para Ahli
a. Charles Ellwood
Sosiologi adalah pengetahuan yang menguraikan hubungan manusia dan golongannya asal dan kemajuannya, bentuk dan kewajibannya.
b. Gustav Ratzenhofer
Sosiologi adalah pengetahuan tentang hubungan manusia dengan kewajiban untuk menyelidiki dasar dan terjadinya evolusi social serta kemakmuran umum bagi masyarakat.
c. Herbert Spencer
Sosiologi adalah mempelajari tumbuh, bangun dan kewajiban masyarakat.
d. Emile Durkheim
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta-fakta social yaitu fakta yang berisikan cara bertindak, berfikir dan berperasaan yang ada diluar individu.
e. Max Weber
Sosiologi adalah mempelajari tindakan-tindakan social.
f. Pitirim A. Sorokin
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara macam gejala-gejalan social, hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala social dan non social dan cirri-ciri umum dari gejala social.
g. William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff
Sosiologi adalah ilmu tentang penelitian ilmiah terhadap interaksi social dan hasilnya adalah organisasi social.
h. Joseph Roucek dan Waren
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar manusia di dalam kelompok.
i. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur social dan proses-proses social termasuk perubahan-perubahan social.
3. Pandangan secara umum (sosiologis)
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar manusia dalam masyarakat.
D. Objek Sosiologi
Objek sosiologi adalah masyarakat. Jadi masyarakat merupakan pokok bahasan utama. Di dalam masyarakat coba dikupas pelbagai peristiwa dan kejadian yang ada di dalamnya. Baik itu yang negatif maupun positif.
E. Tujuan Sosiologi
Tujuan utama sosiologi adalah meningkatkan daya dan kemampuan manusia dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya. Caranya adalah dengan mengembangkan pengembangkan pengetahuan yang objektif tentang gejala social yang ada di masyarakat.
F. Pokok Bahasan Sosiologi
Ada beberapa pokok bahasan sosiologi menurut para Ahli, yakni :
1. Emile Durkheim
Menurut Durkheim pokok bahasan sosiologi adalah fakta social.
2. Max Weber
Menurut Weber pokok bahasan sosiologi adalah tindakan social
3. Wright Mill
Menurut Mill pokok bahasan sosiologi adalah khayalan sosiologi.
4. Peter L. Berber
Menurut Berger pokok bahasan sosiologi adalah realitas social.
G. Kegunaan Sosiologi
Ada 2 kegunaan sosiologi bagi masyarakat adalah sebagai berikut :
1. Untuk pembangunan. Sosiologi berguna untuk memberikan data sosial yang diperlukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun penilaian pembangunan.
2. Untuk penelitian. Dengan penelitian dan penyelidikan sosiologis akan diperoleh suatu peperencanaan atau pemecahan masalah sosial yang baik.
H. Metode dalam sosiologi
1. Ada 2 jenis penelitian sosiologi yakni :
a. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan data berupa non angka.
b. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data berupa angka
2. Ada 5 metode pengumpulan data :
a. Angket adalah metode membagi sejumlah pertanyaan tertulis kepada responden
b. Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab lesan kepada responden.
c. Observasi adalah metode pengumpulan data dengan mengamati langsung di lapangan.
d. Dokumentasi/dokumenter adalah metode pengumpulan data dengan mecari data dari buku atau media massa.
I. Peran Sosiolog dalam masyarakat
Ada beberapa peran sosiolog dalam masyarakat, yakni :
1. Sosiolog sebagai ahli riset adalah sosiolog menaruh perhatian pada pengumpulan dan penggunaan data.
2. Sosiolog sebagai konsultan kebijakan adalah sosiolog membantu memperkirakan pengaruh kebijakan sosial yang mungkin terjadi.
3. Sosiolog sebagai ahli teknisi adalah sosiolog terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan masyarakat.
4. Sosiolog sebagai guru dan pendidik adalah sosiolog harus bersikat netral dan objektif.
Ada 3 pengertian dari sosiologi, yakni :
1. Etimologis (Asal kata)
Sosiologi berasal dari kata socius yang berarti masyarakat dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara etimologis sosiologi berarti ilmu masyarakat.
2. Para Ahli
a. Charles Ellwood
Sosiologi adalah pengetahuan yang menguraikan hubungan manusia dan golongannya asal dan kemajuannya, bentuk dan kewajibannya.
b. Gustav Ratzenhofer
Sosiologi adalah pengetahuan tentang hubungan manusia dengan kewajiban untuk menyelidiki dasar dan terjadinya evolusi social serta kemakmuran umum bagi masyarakat.
c. Herbert Spencer
Sosiologi adalah mempelajari tumbuh, bangun dan kewajiban masyarakat.
d. Emile Durkheim
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta-fakta social yaitu fakta yang berisikan cara bertindak, berfikir dan berperasaan yang ada diluar individu.
e. Max Weber
Sosiologi adalah mempelajari tindakan-tindakan social.
f. Pitirim A. Sorokin
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara macam gejala-gejalan social, hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala social dan non social dan cirri-ciri umum dari gejala social.
g. William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff
Sosiologi adalah ilmu tentang penelitian ilmiah terhadap interaksi social dan hasilnya adalah organisasi social.
h. Joseph Roucek dan Waren
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar manusia di dalam kelompok.
i. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur social dan proses-proses social termasuk perubahan-perubahan social.
3. Pandangan secara umum (sosiologis)
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar manusia dalam masyarakat.
D. Objek Sosiologi
Objek sosiologi adalah masyarakat. Jadi masyarakat merupakan pokok bahasan utama. Di dalam masyarakat coba dikupas pelbagai peristiwa dan kejadian yang ada di dalamnya. Baik itu yang negatif maupun positif.
E. Tujuan Sosiologi
Tujuan utama sosiologi adalah meningkatkan daya dan kemampuan manusia dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya. Caranya adalah dengan mengembangkan pengembangkan pengetahuan yang objektif tentang gejala social yang ada di masyarakat.
F. Pokok Bahasan Sosiologi
Ada beberapa pokok bahasan sosiologi menurut para Ahli, yakni :
1. Emile Durkheim
Menurut Durkheim pokok bahasan sosiologi adalah fakta social.
2. Max Weber
Menurut Weber pokok bahasan sosiologi adalah tindakan social
3. Wright Mill
Menurut Mill pokok bahasan sosiologi adalah khayalan sosiologi.
4. Peter L. Berber
Menurut Berger pokok bahasan sosiologi adalah realitas social.
G. Kegunaan Sosiologi
Ada 2 kegunaan sosiologi bagi masyarakat adalah sebagai berikut :
1. Untuk pembangunan. Sosiologi berguna untuk memberikan data sosial yang diperlukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun penilaian pembangunan.
2. Untuk penelitian. Dengan penelitian dan penyelidikan sosiologis akan diperoleh suatu peperencanaan atau pemecahan masalah sosial yang baik.
H. Metode dalam sosiologi
1. Ada 2 jenis penelitian sosiologi yakni :
a. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan data berupa non angka.
b. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data berupa angka
2. Ada 5 metode pengumpulan data :
a. Angket adalah metode membagi sejumlah pertanyaan tertulis kepada responden
b. Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab lesan kepada responden.
c. Observasi adalah metode pengumpulan data dengan mengamati langsung di lapangan.
d. Dokumentasi/dokumenter adalah metode pengumpulan data dengan mecari data dari buku atau media massa.
I. Peran Sosiolog dalam masyarakat
Ada beberapa peran sosiolog dalam masyarakat, yakni :
1. Sosiolog sebagai ahli riset adalah sosiolog menaruh perhatian pada pengumpulan dan penggunaan data.
2. Sosiolog sebagai konsultan kebijakan adalah sosiolog membantu memperkirakan pengaruh kebijakan sosial yang mungkin terjadi.
3. Sosiolog sebagai ahli teknisi adalah sosiolog terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan masyarakat.
4. Sosiolog sebagai guru dan pendidik adalah sosiolog harus bersikat netral dan objektif.
NILAI SOSIAL
A.Pengertian
1. Sehari hari
Nilai diartikan sebagi harga, ukuran, angka kepandaian, kadar, mutu dan bobot.
2. Sosiologi
Nilai diartikan sebagai sesuatu yang baik, diinginkan, dicita-citakan, dan dianggap penting oleh masyarakat
Sedangkan nilai sosial, adalah penghargaan yang diberikan masyarakat kepada segala sesuatu yang baik, penting, luhur, pantas dan mempunyai daya guna fungsional bagi perkembangan dan kebaikan hidup bersama.
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Nilai didefinisikan sebagai kadar, mutu, atau sifat penting dan berguna bagi kemanusiaan.
4. Para Ahli
a. Soerjono Soekanto
Nilai adalah konsepsi abstrak dalam diri manusia mengenai apa yang baik dan apa yang buruk
b. Kimball Young
Nilai sosial adalah unsur-unsur abstrak dan sering tidak disadari tentang benar dan pentingnya.
c. A.W. Green
Nilai sosial sebagai kesadaran yang berlangsung secara relatif, disertai emosi terhadap objek dan ide orang perorangan.
d. Woods
Nilai sosial merupakan petunjuk umum yang telah berlangsung lama, yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari
e. Robert M. Z. Lawang
Nilai adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan, pantas, berharga dan mempengaruhi perilaku sosial orang-orang yang memiliki nilai tersebut.
f. Kluckhohn
Semua nilai dalam setiap kebudayaan pada dasarnya mencakup lima masalah nilai pokok, yaitu :
1) Nilai mengenai hakikat hidup
2) Nilai mengenai hakikat karya
3) Nilai mengenai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu
4) Nilai mengenai hakikat hubungan manusia dengan alam
5) Nilai mengenai hakikat manusia dengan sesamanya
B. Tolak ukur nilai
Tolak ukur nilai adalah daya guna fungsional suatu nilai dan kesungguhan penghargaan, penerimaan, atau pengakuan yang diberikan oleh seluruh atau sebagian besasr masyarakat terhadap nilai sosial tertentu.
C. Sumber nilai
Sumber nilai ada 2, yakni :
1. Sumber Intrinsik atau sumber yang dari dalam manusia
2. Sumber Ekstrinsik atau sumber yang dari luar manusia
D. Nilai berdasarkan ciri-cirinya :
1. Nilai dominan adalah nilai yang dianggap penting dibandingkan nilai lainnya. Misal : tradisi muludan di Cirebon, Ibadah haji, mudik, gelar kebangsawanan.
Ukuran penting tidaknya nilai didasarkan pada :
a. Banyaknya orang yang menganut nilai tersebut.
b. Berapa lama nilai itu dianut atau digunakan
c. Tinggi rendahnya usaha orang untuk memberlakukan nilai itu.
d. Prestise atau kebanggaan orang-orang yang orang-orang yang menggunakan nilai di masyarakat.
2. Nilai mendarah daging (internalized value) adalah nilai yang telah menjadi kepribadian dan kebiasaan sehingga ketika seseorang melakukannya kadang tidak melalui proses berfikir atau pertimbangan lagi, melainkan secara tidak sadar. Misal : Guru yang melihat siswanya gagal dalam ujian akan merasa gagal, Prajurit yang tidak mampu mengalahkan musuhnya dalam pertempuran akan merasa gagal.
E. Jenis- jenis Nilai Sosial
Menurut Prof. Dr. Notonagoro, nilai dapat dibagi atas tiga jenis :
1. Nilai material, yaitu segala benda yang berguna bagi manusia
2. Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat hidup dan mengadakan kegiatan atau aktivitas
3. Nilai spiritual, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia. Nilai ini dibedakan lagi menjadi 4 macam, yakni :
a. Nilai kebenaran (kenyataan), yang bersumber dari unsur akal manusia (rasio/akal, budi, cipta)
b. Nilai keindahan, yang bersumber dari unsur rasa manusia (perasaan, estetika)
c. Nilai moral (kebaikan), yang bersumber dari unsur kehendak atau kemauan (karsa, etika)
d. Nilai religius, yang merupakan nilai ketuhanan, kerohanian yang tertinggi dan mutlak
Pandangan nilai dari Ahli lain, yakni :
1). Nilai Immaterial atau nilai rohani adalah nilai yang tidak berwujud tidak bisa disentuh dan sulit untuk berubah. Misal : idiologi, gagasan, ide, peraturan-peraturan
2). Nilai Material adalah nilai jasmani atau nilai yang berwujud mudah dilihat, diraba dan memiliki karakteristik mudah berubah. Misal : gedung, karya seni dsb.
F. Ciri-ciri Nilai sosial
1. Merupakan hasil interaksi sosial antarwarga masyarakat
2. Dapat ditularkan
3. Terbentuk melalui proses belajar atau sosialisasi
4. Merupakan bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan dan kepuasan sosial
5. Dapat mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap setiap orang dalam masyarakat
6. Dapat mempengaruhi pengembangan pribadi seseorang, baik positif maupun negatif
7. Cenderung berkaitan satu sama lain dan membentuk sistem nilai.
G. Fungsi nilai sosial
Ada beberapa fungsi nilai sosial menurut Drs. Suprapto, yakni :
1. Dapat menyumbangkan seperangkat alat menetapkan “harga”sosial dari suatu kelompok
2. Dapat mengarahkan masyarakat dalam berfikir dan bertingkah laku.
3. Sebagai penentu terakhir manusia dalam memenuhi peranan-peranan sosial.
4. Sebagai alat solidaritas di kalangan anggota kelompok
5. Sebagai alat pengawas/kontrol perilaku manusia dengan daya tekan dan daya mengikat tertentu agar orang mau berperilaku sesuai dengan yang diinginkan sistem nilai.
NORMA SOSIAL
A. Pengertian
Norma adalah petunjuk hidup yang berisi perintah maupun larangan yang ditetapkan berdasarkan kesepakataan bersama dan bermaksud untuk mengatur setiap perilaku manusia di dalam masyarakat guna mencapai ketertiban dan kedamaian.
Norma dalam masyarakat merupakan aplikasi atau perwujudan dari nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat. Misal : Di sekolah terdapat norma melarang seseorang membuang sampah sembarangan, dasar dari pembuatan norma ini adalah nilai kebersihan dan keindahan.
B. Daya Ikat Norma
Norma-norma dalam masyarakat mempunyai kekuatan mengikat yang berbeda-beda. Ada norma yang daya ikatnya lemah, sedang, maupun kuat.
Dilihat dari daya ikatnya, norma dibagi :
1. Cara (usage)
Cara adalah norma yang paling lemah daya pengikatnya karena orang yang melanggar hanya mendapat sanksi dari masyarakat berupa cemoohan dan ejekan saja. Cara menunjuk pada suatu perbuatan. Contoh : bersendawa tanda kenyang, makan bersuara
2. Kebiasaan (Folkways)
Kebiasaan mempunyai kekuatan mengikat yang lebih tinggi daripada cara. Kebiasaan diartikan sebagai perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk sama karena orang banyak menyukai perbuatan tersebut. Contoh : kebiasaan menghormati orang lebih tua, kebiasaan menggunakan tangan kanan apabila hendak memberikan sesuatu kepada orang lain.
3. Tata kelakuan (mores)
Adalah kebiasaan aturan yang sudah diterima masyarakat dan dijadikan alat pengawas atau kontrol. Tata kelakuan mengharuskan atau melarang anggota masyarakat untuk menyesuaikan tindakan terhadap apa yang berlaku. Pelanggaran terhadap tata kelakuan akan diberi sanksi berat seperti diarak di depan umum, atau dirajam. Contoh : larangan berzina.
4. Adat istiadat (custom)
Adalah Tata kelakuan yang sudah terintegrasi secara kuat dengan pola-pola perilaku masyarakat dan dilakukan sebagian besar anggota masyarakat sehingga menjadi ciri atau identitas masyarakat.
C. Sifat Norma
Ada 2 sifat norma, yakni :
1) Norma formal adalah norma yang bersumber dari instansi yang formal atau resmi. Misal : aturan berasal dari negara, peraturan daerah dsb.
2) Norma nonformal adalah norma yang biasanya tidak tertulis (lesan) dan jumlahnya lebih banyak daripada norma formal. Misal : pantangan adat dalam masyarakat.
D. Jenis-jenis Norma
Ada 5 jenis norma-norma utama dalam masyarakat, yakni :
a. Norma Agama
Adalah petunjuk hidup yang berasal dari Tuhan bagi penganutnya agar mereka mematuhi segala perintahNya dan menjauhi laranganNya.
Contoh : Semua agama melarang umatnya untuk berzina, sanksinya adalah rasa berdosa.
b. Norma Kesopanan
Adalah peraturan hidup yang timbul dari pergaulan segolongan manusia dan dianggap sebagai tuntunan pergaulan sehari-hari sekelompok masyarakat.
Contoh : menghormati orang tua, tidak boleh meludah sembarangan.
c. Norma Kelaziman
Adalah tindakan manusia mengikuti kebiasaan yang umumnya dilakukan tanpa pikir panjang karena kebiasaan itu dianggap baaik, patut, sopan, dan sesuai dengan tata krama.
Contoh : cara makan, cara minum, berjalan, berpakaian.
d. Norma Kesusilaan
Adalah aturan yang datang dari suara hati sanubari manusia (insan-kamil).
Contoh : Jangan berzina
e. Norma Hukum
Adalah aturan tertulis maupun tidak tertulis yang berisi perintah atau larangan yang memaksa dan yang akan memberikan sanksi yang tegas bagi setiap orang yang melanggarnya.
Contoh : Wajib membayar pajak
f. Mode
Adalah cara dan gaya dalam melakukan dan membuat sesuatu yang sifatnya berubah-ubah serta diikuti oleh banyak orang.
Contoh : kelakuan wanita berbeda menurut mode pakaiannya.
INTERAKSI SOSIAL
1.
Pengertian
Ada beberapa pengertian dari interaksi social, yakni :
A. Kamus Besar Bahasa Indonesia Interaksi social adalah hal saling melakukan aksi, berhubungan, mempengaruhi. Atau pengertian lain, Interaksi social adalah hubungan dinamis (saling aksi atau mempengaruhi) yang dinamis antara perseorangan dan orang atau perseorangan, antara perseorangan dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok.
B. Ahli
Gillin dan Gillin Interaksi social adalah hubungan social yang dinmis yang menyangkut hibungan antarindividu, indibidu dan kelompok, atau antar kelompok.
C. Secara umum
Interaksi social adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok maupun kelompok dengan kelompok.
2. Jenis Interaksi social
Ada 3 Jenis interaksi social, yakni :
1. Individu dengan individu adalah interaksi antara individu satu dengan lainnya. Contoh : Ayah bercakap-cakap dengan ibu di teras rumah.
2. Individu dengan kelompok adalah interaksi antara individu dengan kelompok. Contoh : Ibu guru mengajar murid di sekolah.
3. Kelompok dengan kelompok adalah interaksi kelompok satu dengan lainnya. Contoh : Tawuran, pertandingan sepak bola
3. Ciri-ciri Interaksi social
Menurut Charles P Loomis, ada 4 ciri interaksi social, yakni :
1. Jumlah pelaku dua orang atau lebih
2. Adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunakan symbol atau lambing
3. Adanya dimensi waktu yang meliputi masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang.
4. Adanya tujuan yang hendak dicapai sebagai hasil dari interaksi tersebut.
4. Syarat Interaksi social
Menurut Soerjono Soekanto, Interaksi social harus memenuhi 2 syarat yaitu :
1. Kontak social
Kontak berasal dari bahasa Inggris contact yang berarti bersama-sama menyentuh.
Ada 2 sifat kontak social, yaitu :
a. Kontak positif adalah kontak yang mengarah ke bentuk kerjasama.
b. Kontak negatif adalah kontak yang mengarah ke bentuk pertentangan.
Ada 2 bentuk kontak social, yaitu :
a. Kontak primer adalah kontak yang terjadi secara langsung bertemu muka. Misal : penjual dan pembeli di pasar.
b. Kontak sekunder adalah kontak yang terjadi melalui perantara. Misal : telpon, surat dsb.
Ada 2 jenis kontak sekunder, yakni :
1). Kontak sekunder langsung adalah kontak sekunder dimana pihak yang berinteraksi secara langsung dengan medianya.
2). Kontak sekunder tidak langsung adalah kontak sekunder dimana pihak yang berinteraksi meminta bantuan orang lain atau media lain yang tidak berhubungan langsung dengan komunikator.
2. Komunikasi
Adalah seseorang memberi tafsiran terhadap perilaku dan perasaan yang dilakukan orang lain.
Ada 5 unsur pokok dalam komunikasi, yaitu :
a. Komunikator adalah orang yang menyampaikan pesan.
b. Komunikan adalah orang yang dikirimi pesan
c. Pesan adalah sesuatu yang disampaikan komunikator bisa berupa pesan, gagasan, perasaan dsb.
d. Media adalah cara pesan disampaikan dapat berupa : lisan, tulisan, gambar, film dsb.
e. Efek atau dampak yang ditimbulkan dari komunikasi yang dilakukan.
5. Faktor-faktor pendorong Interaksi social
Ada 5 faktor pendorong interaksi social, yaitu :
1. Imitasi adalah tindakan meniru orang lain. Misal : gaya bicara, tingkah laku, adat kebiasaan.
2. Sugesti adalah seseorang memberi pandangan atau sikap lalu diterima orang lain tanpa pikir panjang. Misal : Reklame atau iklan di media massa.
3. Identifikasi adalah kecenderungan atau keinginan seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain (meniru secara keseluruhan). Contoh : seseorang mengidolakan ayahnya maka ia akan berperilaku, bersikap seperti ayahnya.
4. Simpati adalah proses dimana seseorang merasa tertarik kepada pihak lain. Misal : tetangga tertimpa musibah maka kita merasakan kesedihan dan berusaha membantunya.
5. Empati adalah simpati yang mendalam yang dapat mempengaruhi psikis maupun fisik seseorang. Misal : Orang yang menjenguk orang sakit, ia jatuh sakit merasan orang yang dijenguk.
6. Bentuk-bentuk Interaksi social
Menurut Gillin dan gillin, ada 2 bentuk interaksi social yakni : Proses asosiatif dan disosiatif
1. Proses asosiatif adalah proses mengarah persatuan
Ada 4 proses asosiasi yakni :
a. Kerjasama adalah usaha bersama antar individu atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
Ada beberapa jenis kerjasama, yakni :
1. Koalisi adalah kombinasi 2 organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan sama.
2. Joint venture adalah kerjasama dalam pengusahaan proyek tertentu.
3. Gotong royong adalah kerukunan
4. Bargaining adalah pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang atau jasa antara dua organisasi atau lebih
5. Kooptasi adalah penerimaan unsure-unsur baru dalam kepemimpinan dan pelaksanaan politik organisasi sebagai satu-satunya cara untuk menghindari konflik yang bisa mengguncang organisasi.
Bentuk lain kerjasama :
1. Spontan adalah kerjasama serta merta
2. Langsung adalah kerjasama hasil dari perintah atasan atau penguasa
3. Kontrak adalah kerjasama atas dasar tertentu
4. Tradisional adalah kerjasama bagian unsure dalam system social, seperti gotong royong atau gugur gunung.
b. Akomodasi adalah usaha untuk mengatasi atau menyelesaikan pertikaian atau konflik.
Ada 1 bentuk akomodasi dalam masyarakat, yakni :
1). Koersi adalah proses akomodasi secara paksa
2). Arbitrasi adalah penyelelsaian masalah lewat pihak ketiga yang memberikan keputusan mengikat kepada kedua belah pihak.
3). Mediasi adalah penyelesaian masalah lewat pihak ketiga yang tidak memberikan keputusan kepada kedua belah pihak(netral)
4). Kompromi adalah bentuk akomodasi di mana pihak yang terlibat mengurangi tuntutannya.
5). Konsiliasi adalah usaha mempertemukan keinginan pihak-pihak bertikai untuk mencapai kesepakatan.
6). Toleransi adalah bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang sifatnya formal
7). Stalemate adalah pihak yang bertikai mempunyai kekuatan seimbang tidak bisa maju ataupun mundur.
8). Adjudikasi adalah penyelesaian lewat pengadilan
9). Segregation adalah masing-masing pihak yang bertikai menghindar dalam mengurangi ketegangan.
10). Eliminasi adalah salah satu pihak yang berkonflik mengundurkan diri
11). Subjugation atau dominasi adalah pihak yang mempunyai kekuatan besar meminta pihak lain mentaatinya.
12). Mayority rules adalah penyelesaian masalah dengan voting
13). Konversi adalah penyelesaian masalah dimana salah satu pihak mengalah dan menerima pendapat pihak lain.
14). Genjatan senjata atau cease fire adalah pengangguhan permusuhan dalam jangka waktu tertentu
15). Minority consent adalah golongan minoritas yang tidak merasa dikalahkan tetapi dapat melakukan kegiatan bersama.
c. Asimilasi adalah berpadunya 2 budaya yang menghasilkan budaya baru sama sekali.
Faktor yang mempermudah asimilasi :
1). Sikap toleransi
2). Kesempatan yang seimbang dalam ekomoni
3). Sikap menghargai orang asing dan kebudayaan
4). Sikap terbuka dari golongan penguasa dalam masyarakat
5). Persamaan dalam unsure kebudayaan
6). Perkawinan campuran (amalgamasi)
7). Adanya musuh bersama dari luar
Faktor yang menghalangi asimilasi :
1). Terisolasi kehidupan suatu golongan tertentu dalam masyarakat.
2). Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi
3). Adanya perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang dihadapi.
4). Perasaan bahwa suatu golongan lebih tinggi dari golongan lain
5). Adanya perbedaan warna kulit atau cirri-ciri badan.
6). Adanya gangguan golongan minoritas terhadap golongan berkuasa
7). Adanya perbedaan kepentingan dan pertentangan pribadi
d. Akulturasi adalah berpadunya 2 budaya yang menghasilkan budaya baru yang tidak meninggalkan ciri kebudayaan asal.
Misal : musik keroncong merupakan perpaduan antara musik portugis dengan musik Indonesia.
2. Proses Dissosiatif adalah proses mengarah ke pertikaian
Ada 3 proses disosiatif yakni :
a. Persaingan adalah perjuangan dari beberapa pihak untuk mencapai tujuan tertentu.
Tipe-tipe persaingan adalah :
1). Persaingan ekonomi adalah persaingan yang timbul karena terbatasnya alat pemuas kebutuhan dibandingkan dengan jumlah kebutuhan.
2). Persaingan kebudayaan adalah persaingan budaya satu dengan lainnya.
3). Persaingan kedudukan dan peran adalah persaingan kedudukan atau peran satu kelompok atau individu dengan kelompok atau individu lain.
4). Persaingan ras adalah persaingan antara ras satu dengan lainnya.
Fungsi positif persaingan adalah :
1). Meningkatkan daya kreatifitas yang dinamis
2). Menimbulkan iklim kompetitif
3). Alat seleksi
Dampak persaingan :
1). Pengenalan kepribadian
2). Kemajuan
3). Solildaritas kelompok
4). Disorganisasi/perpecahan
b. Kontravensi adalah keadaan diantara persaingan dan pertikaian.
Ada 5 bentuk kontravensi menurut Leopold von Wise dan Howard P. Becker yakni :
1). Umum seperti penolakan, keengganan, perlawanan, protes, menghalang-halangi, melakukan kekerasan, atau mengacaukan rencana pihak lain.
2). Sederhana seperti menyangkal pendapat orang di muka umum, memaki melalui surat selebaran, mencerca.
3). Intensif, seperti penghasutan atau menyebarkan desas-desus
4). Rahasia, seperti mengumumkan rahasia lawan atau berkhianat
5). Taktis, seperti mengejutkan lawan, membingungkan pihak lawan, provokasi, atau intimidasi.
Tipe-tipe kontravensi adalah :
1). Kontravensi generasi
2). Kontravensi jenis kelamin
3). Kontravensi parlementer
c. Pertentangan atau konflik adalah suatu perjuangan untuk mencapai tujuan dengan jalan acncaman dan kekerasan.
Ada beberapa bentuk pertentangan yakni :
1). Pertentangan pribadi adalah konflik antara individu dengan individu
2). Pertentangan rasial adalah konflik antara ras satu dengan lainnya
3). Pertentangan antar kelas social adalah pertentangan antara kelas satu dengan lainnya.
4). Pertentangan politik adalah konflik antara golongan politik satu dengan lainnya.
5). Pertentangan internasional adalah pertentangan antara Negara satu dengan lainnya.
6). Pertentangan antar generasi adalah pertentangan generasi satu dengan lainnya.
7). Pertentangan antar kelompok adalah pertentangan kelompok satu dengan lainnya.
8). Konflik antar status adalah konflik antara status satu dengan lainnya
A. Kamus Besar Bahasa Indonesia Interaksi social adalah hal saling melakukan aksi, berhubungan, mempengaruhi. Atau pengertian lain, Interaksi social adalah hubungan dinamis (saling aksi atau mempengaruhi) yang dinamis antara perseorangan dan orang atau perseorangan, antara perseorangan dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok.
B. Ahli
Gillin dan Gillin Interaksi social adalah hubungan social yang dinmis yang menyangkut hibungan antarindividu, indibidu dan kelompok, atau antar kelompok.
C. Secara umum
Interaksi social adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok maupun kelompok dengan kelompok.
2. Jenis Interaksi social
Ada 3 Jenis interaksi social, yakni :
1. Individu dengan individu adalah interaksi antara individu satu dengan lainnya. Contoh : Ayah bercakap-cakap dengan ibu di teras rumah.
2. Individu dengan kelompok adalah interaksi antara individu dengan kelompok. Contoh : Ibu guru mengajar murid di sekolah.
3. Kelompok dengan kelompok adalah interaksi kelompok satu dengan lainnya. Contoh : Tawuran, pertandingan sepak bola
3. Ciri-ciri Interaksi social
Menurut Charles P Loomis, ada 4 ciri interaksi social, yakni :
1. Jumlah pelaku dua orang atau lebih
2. Adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunakan symbol atau lambing
3. Adanya dimensi waktu yang meliputi masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang.
4. Adanya tujuan yang hendak dicapai sebagai hasil dari interaksi tersebut.
4. Syarat Interaksi social
Menurut Soerjono Soekanto, Interaksi social harus memenuhi 2 syarat yaitu :
1. Kontak social
Kontak berasal dari bahasa Inggris contact yang berarti bersama-sama menyentuh.
Ada 2 sifat kontak social, yaitu :
a. Kontak positif adalah kontak yang mengarah ke bentuk kerjasama.
b. Kontak negatif adalah kontak yang mengarah ke bentuk pertentangan.
Ada 2 bentuk kontak social, yaitu :
a. Kontak primer adalah kontak yang terjadi secara langsung bertemu muka. Misal : penjual dan pembeli di pasar.
b. Kontak sekunder adalah kontak yang terjadi melalui perantara. Misal : telpon, surat dsb.
Ada 2 jenis kontak sekunder, yakni :
1). Kontak sekunder langsung adalah kontak sekunder dimana pihak yang berinteraksi secara langsung dengan medianya.
2). Kontak sekunder tidak langsung adalah kontak sekunder dimana pihak yang berinteraksi meminta bantuan orang lain atau media lain yang tidak berhubungan langsung dengan komunikator.
2. Komunikasi
Adalah seseorang memberi tafsiran terhadap perilaku dan perasaan yang dilakukan orang lain.
Ada 5 unsur pokok dalam komunikasi, yaitu :
a. Komunikator adalah orang yang menyampaikan pesan.
b. Komunikan adalah orang yang dikirimi pesan
c. Pesan adalah sesuatu yang disampaikan komunikator bisa berupa pesan, gagasan, perasaan dsb.
d. Media adalah cara pesan disampaikan dapat berupa : lisan, tulisan, gambar, film dsb.
e. Efek atau dampak yang ditimbulkan dari komunikasi yang dilakukan.
5. Faktor-faktor pendorong Interaksi social
Ada 5 faktor pendorong interaksi social, yaitu :
1. Imitasi adalah tindakan meniru orang lain. Misal : gaya bicara, tingkah laku, adat kebiasaan.
2. Sugesti adalah seseorang memberi pandangan atau sikap lalu diterima orang lain tanpa pikir panjang. Misal : Reklame atau iklan di media massa.
3. Identifikasi adalah kecenderungan atau keinginan seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain (meniru secara keseluruhan). Contoh : seseorang mengidolakan ayahnya maka ia akan berperilaku, bersikap seperti ayahnya.
4. Simpati adalah proses dimana seseorang merasa tertarik kepada pihak lain. Misal : tetangga tertimpa musibah maka kita merasakan kesedihan dan berusaha membantunya.
5. Empati adalah simpati yang mendalam yang dapat mempengaruhi psikis maupun fisik seseorang. Misal : Orang yang menjenguk orang sakit, ia jatuh sakit merasan orang yang dijenguk.
6. Bentuk-bentuk Interaksi social
Menurut Gillin dan gillin, ada 2 bentuk interaksi social yakni : Proses asosiatif dan disosiatif
1. Proses asosiatif adalah proses mengarah persatuan
Ada 4 proses asosiasi yakni :
a. Kerjasama adalah usaha bersama antar individu atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
Ada beberapa jenis kerjasama, yakni :
1. Koalisi adalah kombinasi 2 organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan sama.
2. Joint venture adalah kerjasama dalam pengusahaan proyek tertentu.
3. Gotong royong adalah kerukunan
4. Bargaining adalah pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang atau jasa antara dua organisasi atau lebih
5. Kooptasi adalah penerimaan unsure-unsur baru dalam kepemimpinan dan pelaksanaan politik organisasi sebagai satu-satunya cara untuk menghindari konflik yang bisa mengguncang organisasi.
Bentuk lain kerjasama :
1. Spontan adalah kerjasama serta merta
2. Langsung adalah kerjasama hasil dari perintah atasan atau penguasa
3. Kontrak adalah kerjasama atas dasar tertentu
4. Tradisional adalah kerjasama bagian unsure dalam system social, seperti gotong royong atau gugur gunung.
b. Akomodasi adalah usaha untuk mengatasi atau menyelesaikan pertikaian atau konflik.
Ada 1 bentuk akomodasi dalam masyarakat, yakni :
1). Koersi adalah proses akomodasi secara paksa
2). Arbitrasi adalah penyelelsaian masalah lewat pihak ketiga yang memberikan keputusan mengikat kepada kedua belah pihak.
3). Mediasi adalah penyelesaian masalah lewat pihak ketiga yang tidak memberikan keputusan kepada kedua belah pihak(netral)
4). Kompromi adalah bentuk akomodasi di mana pihak yang terlibat mengurangi tuntutannya.
5). Konsiliasi adalah usaha mempertemukan keinginan pihak-pihak bertikai untuk mencapai kesepakatan.
6). Toleransi adalah bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang sifatnya formal
7). Stalemate adalah pihak yang bertikai mempunyai kekuatan seimbang tidak bisa maju ataupun mundur.
8). Adjudikasi adalah penyelesaian lewat pengadilan
9). Segregation adalah masing-masing pihak yang bertikai menghindar dalam mengurangi ketegangan.
10). Eliminasi adalah salah satu pihak yang berkonflik mengundurkan diri
11). Subjugation atau dominasi adalah pihak yang mempunyai kekuatan besar meminta pihak lain mentaatinya.
12). Mayority rules adalah penyelesaian masalah dengan voting
13). Konversi adalah penyelesaian masalah dimana salah satu pihak mengalah dan menerima pendapat pihak lain.
14). Genjatan senjata atau cease fire adalah pengangguhan permusuhan dalam jangka waktu tertentu
15). Minority consent adalah golongan minoritas yang tidak merasa dikalahkan tetapi dapat melakukan kegiatan bersama.
c. Asimilasi adalah berpadunya 2 budaya yang menghasilkan budaya baru sama sekali.
Faktor yang mempermudah asimilasi :
1). Sikap toleransi
2). Kesempatan yang seimbang dalam ekomoni
3). Sikap menghargai orang asing dan kebudayaan
4). Sikap terbuka dari golongan penguasa dalam masyarakat
5). Persamaan dalam unsure kebudayaan
6). Perkawinan campuran (amalgamasi)
7). Adanya musuh bersama dari luar
Faktor yang menghalangi asimilasi :
1). Terisolasi kehidupan suatu golongan tertentu dalam masyarakat.
2). Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi
3). Adanya perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang dihadapi.
4). Perasaan bahwa suatu golongan lebih tinggi dari golongan lain
5). Adanya perbedaan warna kulit atau cirri-ciri badan.
6). Adanya gangguan golongan minoritas terhadap golongan berkuasa
7). Adanya perbedaan kepentingan dan pertentangan pribadi
d. Akulturasi adalah berpadunya 2 budaya yang menghasilkan budaya baru yang tidak meninggalkan ciri kebudayaan asal.
Misal : musik keroncong merupakan perpaduan antara musik portugis dengan musik Indonesia.
2. Proses Dissosiatif adalah proses mengarah ke pertikaian
Ada 3 proses disosiatif yakni :
a. Persaingan adalah perjuangan dari beberapa pihak untuk mencapai tujuan tertentu.
Tipe-tipe persaingan adalah :
1). Persaingan ekonomi adalah persaingan yang timbul karena terbatasnya alat pemuas kebutuhan dibandingkan dengan jumlah kebutuhan.
2). Persaingan kebudayaan adalah persaingan budaya satu dengan lainnya.
3). Persaingan kedudukan dan peran adalah persaingan kedudukan atau peran satu kelompok atau individu dengan kelompok atau individu lain.
4). Persaingan ras adalah persaingan antara ras satu dengan lainnya.
Fungsi positif persaingan adalah :
1). Meningkatkan daya kreatifitas yang dinamis
2). Menimbulkan iklim kompetitif
3). Alat seleksi
Dampak persaingan :
1). Pengenalan kepribadian
2). Kemajuan
3). Solildaritas kelompok
4). Disorganisasi/perpecahan
b. Kontravensi adalah keadaan diantara persaingan dan pertikaian.
Ada 5 bentuk kontravensi menurut Leopold von Wise dan Howard P. Becker yakni :
1). Umum seperti penolakan, keengganan, perlawanan, protes, menghalang-halangi, melakukan kekerasan, atau mengacaukan rencana pihak lain.
2). Sederhana seperti menyangkal pendapat orang di muka umum, memaki melalui surat selebaran, mencerca.
3). Intensif, seperti penghasutan atau menyebarkan desas-desus
4). Rahasia, seperti mengumumkan rahasia lawan atau berkhianat
5). Taktis, seperti mengejutkan lawan, membingungkan pihak lawan, provokasi, atau intimidasi.
Tipe-tipe kontravensi adalah :
1). Kontravensi generasi
2). Kontravensi jenis kelamin
3). Kontravensi parlementer
c. Pertentangan atau konflik adalah suatu perjuangan untuk mencapai tujuan dengan jalan acncaman dan kekerasan.
Ada beberapa bentuk pertentangan yakni :
1). Pertentangan pribadi adalah konflik antara individu dengan individu
2). Pertentangan rasial adalah konflik antara ras satu dengan lainnya
3). Pertentangan antar kelas social adalah pertentangan antara kelas satu dengan lainnya.
4). Pertentangan politik adalah konflik antara golongan politik satu dengan lainnya.
5). Pertentangan internasional adalah pertentangan antara Negara satu dengan lainnya.
6). Pertentangan antar generasi adalah pertentangan generasi satu dengan lainnya.
7). Pertentangan antar kelompok adalah pertentangan kelompok satu dengan lainnya.
8). Konflik antar status adalah konflik antara status satu dengan lainnya
SOSIALISASI
1.
PENGERTIAN
1. Secara Sosiologis
Sosialisasi adalah proses belajar individu terhadap nilai, norma dan kebiasaan lingkungannya.
2. Para ahli
a. Peter Berger
Sosialisasi adalah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai atau norma dari satu generasi ke generasi lainnya.
b. David Gaslin
Sosialisasi adalah proses belajar yang dialami seseorang untuk memperoleh pengetahuan tentang nilai dan norma agar ia dapat berpartisipasi sebagai anggota masyarakat.
2. AGEN-AGEN SOSIALISASI
Ada 4 agen sosialisasi, yaitu :
Sosialisasi adalah proses belajar individu terhadap nilai, norma dan kebiasaan lingkungannya.
2. Para ahli
a. Peter Berger
Sosialisasi adalah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai atau norma dari satu generasi ke generasi lainnya.
b. David Gaslin
Sosialisasi adalah proses belajar yang dialami seseorang untuk memperoleh pengetahuan tentang nilai dan norma agar ia dapat berpartisipasi sebagai anggota masyarakat.
2. AGEN-AGEN SOSIALISASI
Ada 4 agen sosialisasi, yaitu :
1.
KeluargaAdalah agen
sosialisasi yang mengajarkan berbagai ketrampilan dasar manusia dalam
berinteraksi dengan masyaraka. Keluarga merupakan agen sosialiasi utama dan
pertama. Dalam pengertian umum keluarga dikenal dengan sebutan sosialisasi
primer.
1.
Kelompok Sepermaianan
Adalah agen sosialisasi yang mengajarkan
berbagai nilai berkaitan dengan peranan orang lain, seperti : keadilan,
kebenaran, toleransi, atau solidaritas.
1.
Sekolah
Adalah agen sosialisasi formal dalaml
masyarakat. Disini individu diajarkan berbagai nilai berbeda dengan agen
sosilisasi yang lain. Nilai yang diajarkan seperti : kemandirian, prestasi,
universalisme, dan spesifikasi.
1.
Media Massa
Adalah agen sosialisasi yang berperan
untuk menginformasikan berbagai pesan ke masyarakat.
1.
BENTUK-BENTUK
SOSIALISASI
Ada 2 bentuk sosialisasi, yakni :
1.
Sosialisasi Primer
Adalah sosialisasi yang pertama
kehidupan manusia. Sosialisasi ini terjadi di keluarga.
1.
Sosialisasi Sekunder
Adalah sosialisasai yang memperkenalkan
individu ke dalam lingkungan di luar keluarganya, seperti : sekolah, lingkungan
bermain, dan lingkungan kerja.
1.
TIPE SOSIALISASI
Ada 2 tipe sosialisasi, yakni :
1.
Sosialisasi Formal
Adalah sosialisasi terjadi melalui lembaga-lembaga
yang berwenang menurut ketentuan yang berlaku delam negara. Seperti : sekolah,
pendidikan militer dan lingkungan kerja.
1.
Sosialisasi Informal
Adalah sosialisasi yang terjadi di
masyarakat atau dalam pergaulan yang bersifat kekeluargaan. Seperti : antar
teman, sahabat, anggota klub, dan kelompok sosial yang ada di dalam masyarakat.
1.
POLA SOSIALISASI
Ada 2 pola sosialisasi, yakni :
1.
Sosialisasi Represif
Adalah sosialisasi yang menekankan pada
pemberian hukuman terhadap kesalahan.
1.
Sosialisasi
Partisipatoris
Adalah sosialisasi yang menekankan
permberian imbalan ketika berperilaku baik.
1.
KEPRIBADIAN
1.
Pengertian
Menurut Yinger, kepribadian adalah
keseluruhan perilaku seseorang individu dengan sitem kecenderungan tertentu
yang berinteraksi dengan serangkaian situasi.
1.
Tahap Perkembangan
diri manusia
a. Play stage
Tahap dimana anak mulai mengambil peran orang-orang yang berada di sekitarnya. Misal : Seorang anak menjadi dokter-dokteran, sopir-sopiran.
b. Game Stage
Tahap dimana anak tidak hanya mengetahui peran yang harus dijalankan, tetapi telah mengetahui peran yang dijalankan orang lain dengan siapa ia berinteraksi. Misal : Dalam sepakbola ada wasit, pemain, kiper dsb.
c. Generalized others
Tahap dimana anak mempu mengambil peran orang lain secara lebih luas.
Tahap dimana anak mulai mengambil peran orang-orang yang berada di sekitarnya. Misal : Seorang anak menjadi dokter-dokteran, sopir-sopiran.
b. Game Stage
Tahap dimana anak tidak hanya mengetahui peran yang harus dijalankan, tetapi telah mengetahui peran yang dijalankan orang lain dengan siapa ia berinteraksi. Misal : Dalam sepakbola ada wasit, pemain, kiper dsb.
c. Generalized others
Tahap dimana anak mempu mengambil peran orang lain secara lebih luas.
1.
Faktor yang
mempengaruhi kepribadian
Ada 5 faktor yang mempengaruhi
kepribadian, yakni :
a. Warisan Biologis
Adalahl kepribadian yang di pengaruhi oleh faktor keturunan orang tua baik pihak ayah ataupun ibu.
b. Lingkungan Geografis
Adalah kepribadian yang dipengaruhi oleh perbedaan iklim, topografi (permukaan atau relief bumi) dan sumber alam.
c. Kebudayaan atau lingkungan kebudayaan.
Adalah kepribadian yang dipengaruhi oleh adat istiadat masyarakat setempat.
d. Pengalaman kelompok atau lingkungan sosial
Adalah kepribadian dipengaruhi oleh lingkungan sosial dimana ia bergaul.
e. Pengalaman unik
Adalah kepribadian dipengaruhi oleh berbagai pengalaman yang berkesan begitu dalam bagi seseorang, baik buruk ataupun baik.
a. Warisan Biologis
Adalahl kepribadian yang di pengaruhi oleh faktor keturunan orang tua baik pihak ayah ataupun ibu.
b. Lingkungan Geografis
Adalah kepribadian yang dipengaruhi oleh perbedaan iklim, topografi (permukaan atau relief bumi) dan sumber alam.
c. Kebudayaan atau lingkungan kebudayaan.
Adalah kepribadian yang dipengaruhi oleh adat istiadat masyarakat setempat.
d. Pengalaman kelompok atau lingkungan sosial
Adalah kepribadian dipengaruhi oleh lingkungan sosial dimana ia bergaul.
e. Pengalaman unik
Adalah kepribadian dipengaruhi oleh berbagai pengalaman yang berkesan begitu dalam bagi seseorang, baik buruk ataupun baik.
1.
HUBUNGAN SOSIALISASI
DAN KEPRIBADIAN
Hubungan utama sosialisasi dan kepribadiana adalah
kepribadian merupakan hasil dari proses sosialisasi. Kepribadian yang baik
ataupun buruk merupakan hasil dari bagaimana ia bersosialisasi dalam
lingkungannya.
PENYIMPANGAN SOSIAL
1. PENGERTIAN
Penyimpangan social adalah tindakana seseorang yang tidak sesuai dengan nila dan norma social. Contoh : pembunuhan, perampokan dsb.
2. BENTUK-BENTUK PENYIMPANGAN
Ada 2 bentuk penyimpangan social, yaitu :
a. Penyimpangan primer adalah penyimpangan dimana pelaku masih bisa diterima lagi oleh masyarakat. Penyimpangan ini bersifat termporer. Contoh : melanggar rambu-rambu lalu lintas.
b. Penyimpangan sekunder adalah penyimpangan dimana pelaku sulit diterima masyarakat. Penyimpangan ini yang pada umumnya sering disebut penyimpangan social dalam masyarakat. Contoh : Pembunuhan, pencurian dsb.
3. SIFAT-SIFAT PENYIMPANGAN SOSIAL
Ada 2 sifat penyimpangan social,yakni :
a. Penyimpangan positif adalah penyimpangan yang mengarah ke nilai yang lebih baik. Contoh : Emansipasi wanita
b. Penyimpangan negative adalah penyimpangan yang mengarah ke nilai yang lebih buruk. Contoh : pembunuhan, pencurian dsb.
4. PENYIMPANGAN DI LIHAT DARI PENYEBABNY
a. Penyimpangan akibat sosialisasi yang tidak sempurna, ada 2 pengertian adalah :
(1) Penyimpangan akibat sosialisasi yang tidak sempurna adalah penyimpangan dimana terjadi ketidak sepadanan pesan-pesan yang disampaikan agen-agen sosialisasi dalam masyarakat. Contoh : merokok di sekolah tidak diperbolehkan, akan tetapi dalam kelompok bermain orang yang tidak merokok di jauhi teman-teman.
(2) Penyimpangan akibat sosialisasi yang tidak sempurna adalah penyimpangan akibat meniru perilaku yang salah dari teladan dari pimpinan yang salah. Contoh : korupsi atasan yang ditiru bawahannya.
b. Penyimpangan akibat subbudaya menyimpang, ada 2 pengertian adalah :
(1) Penyimpangan akibat subbudaya menyimpang adalah apabila terdapat perbedaan pandangan masa lalu dengan masa sekarang. Misal : Zaman dahulu korupsi adalah tindakan yang tercela tetapi masa sekarang dianggap hal yang wajar.
(2) Penyimpangan akibat sub budaya yang menyimpang adalah apabila seseorang belajar pada kelompok yang menyimpang. Contoh : Ali masuk ke Gank Motor, kawasan kumuh dan kawasan prostitusi.
5. MACAM-MACAM PENYIMPANGAN SOSIAL
Ada 4 macam penyimpangan social adalah :
a. Kejahatan atau kriminalitas
adalah tindakan manusia yang tidak sesuai dengan aturan hokum.
Ada 5 jenis kejahatan, yakni :
(1) Crime without victim atau kejahatan tanpa korban adalah kejahatan yang tidak mengakibatkan penderitaan pada korban akibat tindak pidana orang lain.
(2) Kejahatan Terorganisir (organized crime) adalah pelaku kejahatan merupakan komplotan yang secara berkesinambungan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan uang atau kekuasaan dengan jalan menghindari hokum. Misal : komplotan korupsi, penyediaan jasa pelacur.
(3) Kejahatan Kerah Putih (White collar crime) adalah kejahatan yang mengacu pada kejahatan orang-orang terpandang atau berstatus tinggi. Misal : Korupsi, Kolusi.
(4) Kejahatan Kerah Biru (Blue Collar Crime) adalah kejahatan di lakukan orang-orang golongan rendah. Misal : Mencuri jemuran, sandal di masjid dsb.
(5) Penyimpangan Korporat adalah jenis kejahatan yang dilakukan atas nama organisasi dengan tujuan menaikkan keuntungan atau menekan kerugian. Misal : Perusahaan membuang limbah beracun.
b. Penyimpangan Seksual
adalah perilaku seksual yang tidak lazim dilakukan. Misal : Lesbian, Perzinahan, homoseksual dsb.
c. Konsumsi berlebihan
adalah penggunaan barang yang melebihi aturan yang semestinya. Misal : Narkoba dan alkoholisme.
d. Penyimpangan gaya hidup
adalah penyimpangan disebabkan oleh gaya hidup yang lain dari biasanya. Contoh : Eksentrik/Aneh (misal : lelaki beranting, cewek berambut pendek) dan arogansi/sombong (misal : sombong dengan kekayaan, kepandaian dsb.)
PENGENDALIAN SOSIAL
A. PENGERTIAN
Pengendalian social (social control) adalah upaya untuk mewujudkan kondisi seimbang di dalam masyarakat (social equilibrium).
Tujuan pengendalian sosial adalah mencapai keserasian antara stabilitas dan perubahan dalam masyarakat.
Pengertian para ahli :
1. Berber
Pengendalian social adalah berbagai cara yang digunakan masyarakat untuk menertibkan anggotanya yang membangkang.
2. Roucek dan Warrant
Pengendalian social adalah suatu istilah kolektif yang mengacu pada proses terencana dimana individu dianjurkan, dibujuk, ataupun dipaksa untuk menyesuaikan diri pada kebiasaan dan nilai hidup suatu kelompok.
B. CARA PENGENDALIAN SOSIAL
Ada beberapa cara untuk mengenalikan anggota masyarakat agar tidak melakukan penyimpangan, yakni :
1. Pengendalian persuasive
Adalah pengedalian social dengan cara mengajak atau membimbing anggota masyarakat agar dapat bertindak sesuai dengan aturan yang berlaku.
Pegendalian persuasive dibagi 2, yakni :
a. lesan
adalah pengendalian social dengan mengajak orang menaati aturan dengan berbicara langsung dengan bahasa lisan (verbal).
b. Simbolik
adalah pegendalian dilakuka dengan tulisan , spanduk, iklan layanan masyarakat dsb.
4. Pengendalian social koersif
Adalah pengedalian social yang menekankan pada tindakan atau ancaman yang menggunakan kekuatan fisik.
5. Pengendalian preventif adalah pengendalian social dengan cara memberi imbalan atas tindakannya agar sesuai dengan aturan masyarakat.
6. Pengendalian Represif
Adalah pengendalian social dengan tujuan memulihkan keadaan seperti sebelum terjadinya pelanggaran.
C ALAT ATAU JENIS UNTUK MENGENDALIKAN SOSIAL
1. Desas-desus atau gosip
Adalah kabar angin atau kabar burung yang menyajikan fakta belum tentu kebenarannya.
2. Teguran
Adalah perigatan kepada seseorang yang melakukan penyimpangan.
3. Sosialisasi
Adalah proses sosialisasi dengan memberikan ajuran secara terus menerus.
4. Tekanan Sosial
Adalah memberika sanksi kepada individu yang melakukan penyimpangan social.
5. Hukuman
Adalah menjatuhkan sanksi. Sanksi bersifat positif berisikan imbalan (reward), sedangkan sangsi bersifat negatif berarti hukuman bagi yang melakukan pelanggaran.
D. LEMBAGA PENGENDALIAN SOSIAL
Ada beberapa lembaga yang berperan penting dalam pengendalian social, yakni :
1. Polisi
Adalah lembaga formal yang bertugas memlihara keamanan da ketertiban, mecegah dan mengatas perilaku menyimpang anggota masyarakat sehingga tercptanya ketertiban dalam masyarakat.
2. Pengadilan
Adalah lembaga formal yang memberika sanksi tegas kepada individu yang melakukan penyimpangan social.
3. Adat
Adalah lembga social dalam masyarakat tradisional yang bertugas menegakkan berbagai aturan yang sudah menjadi kebiasaan/tradisi masyarakat.
4. Tokoh Masyarakat
Adalah orang yang memiliki pengaruh atau wibawa, sehingga ia dihormati da disegai masyarakat.
A. PENGERTIAN
Pengendalian social (social control) adalah upaya untuk mewujudkan kondisi seimbang di dalam masyarakat (social equilibrium).
Tujuan pengendalian sosial adalah mencapai keserasian antara stabilitas dan perubahan dalam masyarakat.
Pengertian para ahli :
1. Berber
Pengendalian social adalah berbagai cara yang digunakan masyarakat untuk menertibkan anggotanya yang membangkang.
2. Roucek dan Warrant
Pengendalian social adalah suatu istilah kolektif yang mengacu pada proses terencana dimana individu dianjurkan, dibujuk, ataupun dipaksa untuk menyesuaikan diri pada kebiasaan dan nilai hidup suatu kelompok.
B. CARA PENGENDALIAN SOSIAL
Ada beberapa cara untuk mengenalikan anggota masyarakat agar tidak melakukan penyimpangan, yakni :
1. Pengendalian persuasive
Adalah pengedalian social dengan cara mengajak atau membimbing anggota masyarakat agar dapat bertindak sesuai dengan aturan yang berlaku.
Pegendalian persuasive dibagi 2, yakni :
a. lesan
adalah pengendalian social dengan mengajak orang menaati aturan dengan berbicara langsung dengan bahasa lisan (verbal).
b. Simbolik
adalah pegendalian dilakuka dengan tulisan , spanduk, iklan layanan masyarakat dsb.
4. Pengendalian social koersif
Adalah pengedalian social yang menekankan pada tindakan atau ancaman yang menggunakan kekuatan fisik.
5. Pengendalian preventif adalah pengendalian social dengan cara memberi imbalan atas tindakannya agar sesuai dengan aturan masyarakat.
6. Pengendalian Represif
Adalah pengendalian social dengan tujuan memulihkan keadaan seperti sebelum terjadinya pelanggaran.
C ALAT ATAU JENIS UNTUK MENGENDALIKAN SOSIAL
1. Desas-desus atau gosip
Adalah kabar angin atau kabar burung yang menyajikan fakta belum tentu kebenarannya.
2. Teguran
Adalah perigatan kepada seseorang yang melakukan penyimpangan.
3. Sosialisasi
Adalah proses sosialisasi dengan memberikan ajuran secara terus menerus.
4. Tekanan Sosial
Adalah memberika sanksi kepada individu yang melakukan penyimpangan social.
5. Hukuman
Adalah menjatuhkan sanksi. Sanksi bersifat positif berisikan imbalan (reward), sedangkan sangsi bersifat negatif berarti hukuman bagi yang melakukan pelanggaran.
D. LEMBAGA PENGENDALIAN SOSIAL
Ada beberapa lembaga yang berperan penting dalam pengendalian social, yakni :
1. Polisi
Adalah lembaga formal yang bertugas memlihara keamanan da ketertiban, mecegah dan mengatas perilaku menyimpang anggota masyarakat sehingga tercptanya ketertiban dalam masyarakat.
2. Pengadilan
Adalah lembaga formal yang memberika sanksi tegas kepada individu yang melakukan penyimpangan social.
3. Adat
Adalah lembga social dalam masyarakat tradisional yang bertugas menegakkan berbagai aturan yang sudah menjadi kebiasaan/tradisi masyarakat.
4. Tokoh Masyarakat
Adalah orang yang memiliki pengaruh atau wibawa, sehingga ia dihormati da disegai masyarakat.
Komentar
Posting Komentar